Selasa, 25 Desember 2012


PSIKOLOGI KEPEMIMPINAN

Membahas mengenai psikologi kepemimpinan tidak dapat lepas dari pengertian kepemimpinan itu sendiri, pemimpin, dan kelompok. Kajian kepemimpinan sendiri dalam sejarah telah dilakukan oleh berbagai disiplin ilmu mulai dari sosiologi, politik, manajemen, dan yang terakhir psikologi. Kajian mereka berbeda menurut sudut pandang masing-masing, tetapi ada benang merah yang dapat dirunut. Benang merah tersebut antara lain adalah adanya hubungan antar orang dalam kelompok tersebut.

1. Pengertian Kepemimpinan
Banyak pengertian kepemimpinan (dalam Wahjosumidjo) , di antaranya
adalah:

a. Menurut George P. Terry “Leadership is the activity of influencing exercised to strive willingly for group objective". Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.

b. Menurut Robert Tennenbaum, Irving R. Wischler, dan Fred Massarik “Leadership as interpersonal influence exercised in a situation and directed, through the communication process, toward the attainment of a specialized goal or goals”. Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah  tercapainya suatu tujuan ataupun tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

c. Pengertian lain dari Harold Koontz and Cyril O”Donnell “Leadership is influencing people to follow in the achievement of a common goal”. Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum.

Dari tiga pengertian tersebut di atas, jelas bahwa kepemimpinan itu adalah upaya untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan, baik tujuan tersebut telah ditetapkan atau tujuan lain yang lebih luas. Upaya tersebut lebih bersifat hubungan antar pribadi.

2. Pengertian Pemimpin

Seperti halnya kepemimpinan, pengertian pemimpin juga banyak, di antaranya adalah:

a.  Pemimpin adalah anggota dalam kelompok yang mempengaruhi kegiatan kelompok.
b. Pemimpin adalah salah seorang anggota yang terkemuka dari suatu kelompok atau organisasi yang begitu berpengaruh terhadap kegiatan dari anggota kelompoknya.
c. Seorang pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi dalam kelompok, berpengaruh terhadap orang lain sesuai dengan peranannya dalam posisi itu, mengkoordinir secara langsung dalam memelihara dan mencapai tujuan kelompok.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang memiliki status tertinggi di dalam kelompoknya, mendapat kepercayaan untuk membawa kelompok ke arah tujuan bersama.

3. Fungsi Pemimpin

Fungsi pemimpin banyak dan bervariasi, Ravin dan Rubin menyebutkan
ada 4 fungsi pemimpin, yaitu:
a. Membantu menetapkan tujuan kelompok.
b. Memelihara kelompok.
c. Memberi simbol untuk identifikasi.
d. Mewakili kelompok terhadap kelompok lain.

3. Faktor yang Menentukan Seseorang Menjadi Pemimpin

Ada beberapa faktor yang menjadikan seseorang menjadi pemimpin. Masing-masing berbeda bergantung pada karakteristik kelompok yang dipimpinnya, dan tujuan kelompok itu sendiri. Secara garis besar menurut William Foote Whyte, ada 4 faktor yang menentukan seseorang menjadi pemimpin, yaitu:

a. Operational leadership; yaitu orang yang paling banyak inisiatif, menarik, dinamis, menunjukkan pengabdian yang tulus, menunjukkan prestasi kerja dalam kelompoknya.
b. Popularity; yaitu orang yang paling banyak dikenal mempunyai kesempatan untuk menjadi pimpinan.
c. The assumed representative; yaitu orang yang dapat mewakili kelompoknya mempunyai kesempatan besar untuk menjadi pemimpin.
d. The prominent talent; yaitu orang yang mempunyai bakat kecakapan yang menonjol dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin.

Selain itu Wiyono Hadikusumo (dalam Siti Partini) menyatakan bahwa selain bekal pengetahuan yang cukup dan keahlian khusus sesuai dengan bidangnya, paling tidak ada 5 unsur yang harus dipenuhi untuk seseorang dapat menjadi pemimpin, yaitu:
a. Psychology knowledge
b. Self knowledge
c. Human relations
d. Ability to apply knowledge
e. Personality cultivation.

4. Sifat-sifat Kepemimpinan

Sifat-sifat kepemimpinan bergantung pada pendekatan kepemimpinan yang diacu dan jenis kepemimpinan yang diikuti. Pada pendekatan trait, sifat sifat yang diharapkan dari pemimpin di antaranya adalah (a) intelegensi; (b) dominasi; (c) kepercayaan diri; (d) energi-aktivitas; (e) pengetahuan terhadap tugas. (Bagus Riyono, Emi Zulaifah)

Pada pendekatan perilaku, sifat yang penting adalah berfungsi tidaknya kelompok tersebut. Berfungsinya kelompok tersebut bergantung pada hubungan antar manusianya dan hubungan dengan pekerjaannya. Pada pendekatan situasional, sifat kepemimpinan sangat bergantung pada tingkat aspirasi dan orientasi kelompok tersebut. Ki Hajar Dewantoro menyebutkan bahwa sifat kepemimpinan adalah ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani.


Sejalan dengan ini Stephen R. Covey, menyatakan sifat dan peran pemimpin adalah (a)
Pathfinding: perintis jalan; (b) Aligning: penyelaras langkah; (c) Empowerment: pemberdaya anak buah; dan (d) Modelling: menjadi suri tauladan.

Pada kepemimpinan transpormasional, sifat-sifat kepemimpinan yang tampak di antaranya adalah (a) kharisma; (b) inspirasional; (c) perhatian kepada anak buah yang bersifat individu (individualized consideration); dan (d) kemampuan memberi stimulasi intelektual (intelectual stimulation)

5. Jenis-jenis Kepemimpinan

Banyak sudut pandang dalam mengklasifikasi kepemimpinan. Secara garis besar paling tidak ada 5 macam kepemimpinan, yaitu:
a. Otoriter, yaitu pemimpin menentukan segala-galanya.
b. Demokratik, kerjasama antara pemimpin dan anggota merupakan nafas dari model kepemimpinan ini.
c. Laissez faire, pemimpin pasif, anggotalah yang banyak dominan.
d. Transaksional, terjadi proses pertukaran timbal balik dengan orientasi pada imbalan yang diberikan oleh pemimpinnya baik berupa imbalan material, maupun immaterial.
e. Transpormasional, yaitu mementingkan kharisma, dan mendorong anggota (individu) sesuai dengan individualitasnya untuk meraih sukses.


Sumber Rujukan:
http://id.scribd.com/doc/64220391/5/D-Landasan-Konsep-Pendidikan-Masyarakat